DIRJEN HUBUD : 171 PESAWAT TELAH DILAKUKAN RAMP CHECK UNTUK MENGANTISIPASI LONG WEEKEND IDUL ADHA

Beranda Berita DIRJEN HUBUD : 171 PESAWAT TELAH DILAKUKAN RAMP CHECK UNTUK MENGANTISIPASI LONG WEEKEND IDUL ADHA

DIRJEN HUBUD : 171 PESAWAT TELAH DILAKUKAN RAMP CHECK UNTUK MENGANTISIPASI LONG WEEKEND IDUL ADHA

Humas DJPU

Sabtu, 10 September 2016

Tengerang,  Direktorat Jenderal Perhubungan Udara  melakukan pemeriksaan dan pengecekan pesawat  dalam rangka peningkatan aspek keselamatan, keamanan, dan pelayanan dalam menghadapi  libur panjang Hari Raya Idul Adha  2016/1437H di terminal 2 dan terminal 3 Bandar Udara Soekarno Hatta pada Sabtu 10 September 2016.
“Pengecekan ini adalah rutin sudah biasa kita lakukan biasanya selalu dilaksanakan baik oleh Kantor Otoritas Bandar Udara maupun bersama inspektur dari Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU). Disamping pemeriksaan rutin juga dalam menghadapi liburan Idul Adha.
Hari ini kita memeriksa ada 25 pesawat  di  Halim dan Bandara Soekarno Hatta  total yg sudah diperiksa sejak tanggal  (8/9) s.d hari ini (10/9) sekitar 171 pesawat itu tersebar di 10 lokasi kantor Otoritas  Bandar Udara,  Halim dan Bandung, karena di Bandung otoritasnya jadi satu dengan Kantor Otoritas wilayah I begitu juga Halim, ujar Suprasetyo pada jumpa pers Ramp Check (10/9) di Bandara Soekarno Hatta.
Dalam pemeriksaan tidak ditemukan kerusakan yang signifikan,  hanya temuan temuan kecil misalnya lampu di cabin ada yang padam kemudian beberapa hidung pesawat catnya lecet karena mungkin kena terpaan angin yg kencang itu tidak ada masalah,  tinggal di cat lagi dan tidak mempengaruhi keselamatan penerbangan, ujar Suparsetyo.
Kita juga mengecek seluruh frim pesawat dari mulai roda sampai ke badan pesawat kemudian cabin pesawat, juga termasuk aircrew dari cockpit sampai ke cabin crew,kita periksa semua termasuk sertifikat kelaikan dan lisensi dari air crew maupun cabin semuanya lengkap, sela Suprasetyo
Dalam melakukan ramp check Direktur Jenderal Pehubungan Udara Suprasetyo  di dampingi oleh Moch Alwi Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara, Bagus Sunjoyo Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara dan Waskan Senior Manager Angkasa Pura II serta Made Sastrawan  staf khusus Menteri Perhubungan bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Internasional
Untuk liburan Idul Adha permintaan extra flight hanya dari Sriwijaya yaitu dari Jakarta - Belitung 1 flight kemudian dari Denpasar - Surabaya  Garuda Indonesia dan Nam Air  untuk Kupang - Maumere minta 1 extra flight
Load factor Garuda hampir 100 % kemudian Sriwijaya mendekati 95% yang lain kami belum dapat laporan, saya kira load factor yang lain juga  mendekati 90 % semua bisa terangkut tidak ada penumpukan di terminal seperti yg kita liat semuanya tertib normal delay juga tidak ada yg melaporkan, sambung Suprasetyo.
karena seringnya kita melakukan pemeriksaan  rutin justru maskapai sangat senang termasuk cabin crew, cockpit crew maupun management, mereka senang kalau kita sering memberikan pengawasan atau ramp check karena mereka bisa tenang bila pesawat yang dikendalikan itu safety semuanya sesuai dengan standar persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan internasional, lanjut Suprasetyo
Pemeriksaan dan pengawasan ramp check telah dilakukan mulai tanggal 8 s.d 12 September 2016 dalam rangka liburan Idul Adha tetapi pemeriksaan rutin itu setiap hari tetap dilakukan oleh  Inspektur dari Otoritas Bandar Udara di wilayah, selanya
Menurut Alwi Direktur Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara,  sudah dilaksanakan  pengecekan ramp check di apron sebanyak 171 pesawat dengan jumlah operator sebanyak 13 operator.
Ada temuan yang tidak signifikan ditemukan seperti  didalam suatu pesawat itu punya 2 system yang salah satu lampunya mati pada system satu, sedangkan yang satu masih dapat  dipergunakan pada system yang satunya lagi.berarti masih normal jadi diberi waktu 10 hari dari tanggal 9 sampai tanggal  19 September untuk segera diganti atau diperbaiki, sela Alwi
Didaratpun pada ground handling ada beberapa catatan seperti didalam bagasi tidak ada safety net dan juga tidak ada terpal pengaman atau plastik kalau tiba tiba hujan telah dijadikan catatan buat kami agar Kepala Otoritas Bandar Udara wilayah I  menindaklanjuti untuk segera diperbaiki selain melakukan pemeriksaan terhadap pesawat udara dan system, pemetiksaan juga dilakukan pada crew, lanjut Alwi.
Sebagai koordinator dari  Otoritas Bandar Udara 1 sampai dengan 10 selalu melakukan koordinasi dalam hal ramp check pada  umumnya kalau sudah dilakukan pemeriksaan, sudah tidak lagi diperiksa namun dibolehkan untuk diperiksa kembali karena system safety tadi setiap saat bisa berubah. Namun demikian system yang ada di dalam suatu aspek maintenance  membolehkan setiap saat  dilakukan pemeriksaan, lanjut Alwi
Menurut Suprasetyo, kenaikan penumpang secara nasional  antara 8-9% sedangkan di beberapa bandara Internasional seperti Soekarno Hatta  itu bisa mencapai 12 % lebih kenaikannya pertahun, tapi kalau rata rata seluruh bandara di Indonesia secara nasional antara 8 - 9 % kenaikannya, pada tahun 2015 kenaikannya hanya 8,8 % .
Load factor seperti  Garuda 100 % kemudian Sriwijaya dilaporkan load factornya 90 -95 % rata rata setiap hari load factornya 80 % jadi kenaikannya  kalau di rata rata  bisa lebih dari 5 %, lanjut Suprasetyo
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang  pada liburan Idul Adha beberapa airlines sudah mengetahui dari beberapa yg sudah reservasi untuk itu antisipasinya dengan menyiapkan extra flight.
Tapi untuk liburan Idul Adha ini extra flightnya tidak terlalu banyak maskapai yang mengajukan extra flight, walaupun load factornya naik cukup dengan pesawat yang biasa beroperasi kira2 yang biasanya 70 - 80 % sekarang load factornya mencapai 90 %  apalagi garuda sampai 100%, sambungnya
Tiap maskapai penerbangan berjadwal secara berkelanjutan dilakukan ramp check & medical check untuk memastikan bahwa pesawat udara yang beroperasi dalam kondisi laik udara. Selain pemeriksaan terhadap pesawat udara, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga melakukan pemeriksaan terhadap personil penerbangan untuk memastikan personil dalam kondisi kompeten, fit serta bebas dari narkoba.
Tujuan dari pengawasan dan pengecekan ini adalah untuk menjamin adanya keselamatan dan keamanan, meskipun telah ditemukan beberapa temuan yg sifatnya kecil untuk segera diperbaiki tetapi tidak sampai mengganggu pesawat untuk melakukan penerbangan.

Sistem Manajemen Pengaduan Kementerian Perhubungan (SIMADU)
Sistem Pelaporan Sukarela (Voluntary Reporting System) Kementerian Perhubungan (VRS)

Merupakan Sistem Database Keselamatan Penerbangan Nasional untuk mendukung Program Keselamatan Penerbangan Nasional / State Safety Programme (SSP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar Uphold
  • Belum ada agenda yang akan datang

Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.