EMBARKASI UJUNG PANDANG SEBAGAI GERBANG UTAMA PEMBERANGKATAN JAMAAH CALON HAJI ASAL INDONESIA TIMUR

Beranda Berita EMBARKASI UJUNG PANDANG SEBAGAI GERBANG UTAMA PEMBERANGKATAN JAMAAH CALON HAJI ASAL INDONESIA TIMUR

EMBARKASI UJUNG PANDANG SEBAGAI GERBANG UTAMA PEMBERANGKATAN JAMAAH CALON HAJI ASAL INDONESIA TIMUR

Humas DJPU

Jumat, 26 Agustus 2016

UJUNG PANDANG – Embarkasi Ujung Pandang adalah jalur pemberangkatan utama bagi jamaah calon haji dari Indonesia Timur dengan jumlah jamaah terbanyak tiap tahunnya yang mencapai 455 jamaah per kloter dengan total 27 kloter haji. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Bidang Keamanan, Angkutan Udara dan Kelaikudaraan Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah V, Agus Sasongko bahwa, “Makasar memang yang paling besar, rata-rata jumlah untuk tiap kloter sebanyak 455 jamaah dengan total 27 kloter” ujarnya.
Sebanyak 452 jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) 12 yang terdiri dari 191 jamaah laki-laki dan 261 jamaah perempuan dari Embarkasi Ujung Pandang telah diberangkatkan menuju Jeddah dengan menggunakan maskapai Garuda GA-1112 pada pukul 18.05 WIT setelah dilepas oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku, Faesal Muhammad di asrama haji Sudiang, Ujung Pandang pada Kamis sore (25/8).
 Sebagai gerbang utama bagi calon jamaah haji di Indonesia timur, tentu penyelenggara haji terus bebenah diri tiap tahunnya untuk bisa memberikan yang terbaik bagi jamaah calon haji. Hal itu yang dilakukan oleh Pemda Ujung Pandang yang bekerjasama dengan penyelenggara bandar udara serta Otoritas Bandar Udara selaku regulator dari Kementerian Perhubungan. Segi pelayanan terus ditingkatkan untuk kenyamanan jamaah, seperti pada tahun ini dimana pelaksanaan angkutan haji berbeda dari tahun sebelumnya. Pemda telah bekerjasama dengan Otoritas Bandar Udara dan PT. Angkasa Pura 1 (Persero) serta pihak terkait lainnya untuk membuka akses jalan khusus bagi bus yang memberangkatkan jamaah dari asrama haji Sudiang menuju airside Bandar Udara Internasional Hasanuddin. Akses tersebut dapat mempersingkat waktu tempuh dari 1 jam perjalanan, menjadi kurang dari 5 menit.
 Menurut Agus Sasongko yang juga selaku Ketua Panita Angkutan Haji 1437 H/ 2016 Kementerian Perhubungan “Dari asrama haji dibangunkan jalan tembus ke airside, yang dulu memakan waktu 1 hingga 1,5 jam tapi kini dari asrama haji sampai ke sisi pesawat hanya membutuhkan waktu kurang dari 5 menit”.
 Hal lain yang juga menjadi perhatian oleh Otoritas Bandar Udara sebagai regulator adalah dari segi keamanan penerbangan, dimana Otoritas Bandar Udara Wilayah V, Makasar telah bekerjasama dengan Direktorat Kelaikan Udara dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKUPPU) Kementerian Perhubungan melakukan rampcheck Angkutan Haji pada hari pertama pelaksanaan Angkutan Haji di beberapa Unit Penyelenggara Bandar Udara. Kegiatan rampcheck tersebut akan terus diadakan selama pelaksanaan Angkutan Haji dan akan dilakukan secara random.

Sistem Manajemen Pengaduan Kementerian Perhubungan (SIMADU)
Sistem Pelaporan Sukarela (Voluntary Reporting System) Kementerian Perhubungan (VRS)

Merupakan Sistem Database Keselamatan Penerbangan Nasional untuk mendukung Program Keselamatan Penerbangan Nasional / State Safety Programme (SSP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar Uphold
  • Belum ada agenda yang akan datang

Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.