KEMENHUB LAKUKAN UJI TEKNIS BANDARA BUNTUKUNIK -TANA TORAJA
Humas DJPU
Jumat, 03 Februari 2017
TORAJA - Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara akan melakukan uji teknis terkait keselamatan penerbangan dan jenis pesawat di lokasi pembangunan Bandara Buntukunik, Tana Toraja. Uji teknis tersebut dilakukan selama 3 bulan mulai dari bulan Februari 2017 ini. Demikian ujar Dirjen Perhubungan Udara Suprasetyo saat melakukan kunjungan kerja ke daerah Toraja hari, Kamis (2/2/2017).
Dirjen Perhubungan Udara melakukan kunjungan kerja hari kamis hingga pagi ini bersama-sama dengan anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi V DPR RI Lazarus. Turut mendampingi kunjungan kerja tersebut adalah Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae dan Bupati Toraja Utara Kalatiku Paembonan.
Dalam kunjungan kerja hari Kamis lalu dilakukan peninjauan ke lokasi proyek pembangunan Bandara Buntukunik dan dilanjutkan ke Bandara Pong Tiku Tana Toraja.
"Tim dari Ditjen Perhubungan Udara segera melakukan uji teknis terkait kawasan keselamatan operasional penerbangan (KKOP) dan menentukan jenis pesawat apa yang bisa beroperasi di Bandara Buntukunik. Untuk saat ini yang direkomendasikan adalah pesawat jenis ATR 72, namun akan dipastikan lagi dalam uji teknis," ujar Suprasetyo.
Menurut Suprasetyo, pengujian teknis tersebut juga merupakan amanat dari Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berkunjung ke Tanah Toraja pada 22 Januari lalu. Pengujian teknis tersebut sangat penting dilakukan, mengingat kondisi lokasi Bandara Buntukunik yang diapit pegunungan tinggi. Dengan pengujian teknis yang detil, diharapkan pembangunan Bandara Buntukunik bisa dilakukan lebih cepat.
Wakil Pimpinan Komisi V DPR RI, Lazarus juga menyatakan bahwa pihaknya akan mendukung pengembangan bandara-bandara di wilayah Toraja. "Kami akan mendukung secara politis dan mendorong Kementerian Teknis untuk melakukan pengujian terhadap bandara-bandara di Toraja ini. Baik itu Bandara Buntukunik maupun Bandara Pong Tiku," ujarnya.
Sedangkan Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae mengaku sangat mengharapkan pembangunan Bandara Buntukunik ini segera diselesaikan. " Transportasi udara merupakan satu-satunya akses yang cepat bagi warga Toraja ke ibukota provinsi dan daerah lain. Karena kami tidak punya laut, dan jalan ke ibukota provinsi di Makassar bisa memakan waktu hingga 8 jam," ujarnya.
Menurut Nicodemus, transportasi udara juga akan bisa meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Toraja. Saat ini, terdapat sekitar 200 ribu wisatawan yang berkunjung ke Tana Toraja dan 300 ribu yang berkunjung ke Toraja Utara tiap tahun.
"Bandara Pong Tiku yang ada saat ini sangat terbatas lahan pengembangannya. Dengan bandara baru yang landas pacunya lebih panjang, bisa melayani pesawat yang lebih besar sehingga jumlah wisatawan yang berkunjung ke sini juga lebih banyak," ujar Nicodemus lagi.
Saat ini Bandara Pong Tiku mempunyai landas pacu sepanjang 1.300 meter dan akan diperpanjang menjadi 1.400 meter. Pesawat yang bisa beroperasi di bandara ini adalah ATR 42 dan Fokker F50. Sedangkan Bandara Buntukunik rencananya akan mempunyai landasan pacu sepanjang 1.900 meter sehingga bisa melayani pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72.
Terkait infrastruktur penunjang di Bandara Buntukunik, Bupati Nicodemus sudah menyanggupi untuk membuat jalan tembus sepanjang sekitar 2 km dari Bandara Buntukunik menuju jalan poros Sulawesi- Toraja.(HMS)