Humas DJPU
Rabu, 16 Agustus 2017
DENPASAR, (16/8) Kedatangan Pilot perempuan muda Capt Shaesta Waiz ke Bali diharapkan menjadi inspirasi bagi remaja-remaja putri Indonesia untuk dapat mengikuti jejaknya menjadi pilot wanita yang handal.
"kunjungan capt shaesta waiz ke Indonesia menandakan bahwa safety dan security di Indonesia sangat baik karena sebagai pilot dia merasa safe bisa terbang di Indonesia", ujar Yudhi Sari, Direktur Navigasi Penerbangan, Ditjen Perhubungan Udara ketika menyambut kedatangannya di Bandara Ngurah Rai, Denpasar-Bali(15/8).
Dunia penerbangan di Indonesia bukan hanya milik laki-laki tapi bisa juga bisa dilakukan sama perempuan, buktinya ada 2 % pilot perempuan di Indonesia saat ini, ujar Yudhi Sari.
Capt Shaesta Waiz adalah pilot wanita termuda yang saat ini tengah melakukan penerbangan keliling dunia. Shaesta merupakan pengungsi dari Afghanistan yang berhasil menyelesaikan pendidikan pilot di Amerika Serikat(AS).
Masa kecil Shaesta sebelum pindah ke AS sungguh memilukan sehingga tahun kelahirannya juga tidak diketahui dengan pasti, antara tahun 1987 atau 1998. Shaesta menghabiskan masa kecil bersama keluarganya di kamp pengungsian akibat perang Afghanistan vs Uni Sovyet.
"Jangan pernah takut untuk bermimpi beranilah dalam menggapai mimpimu pasti akan terwujud.. " ujar capt shaesta pada saat interview hari ini (16/8) di Discovery kartika hotel, Denpasar, Bali.
"Laki-laki dan perempuan sama jangan pernah menganggap kita itu lemah, jadilah berani dan kuat karena kita pasti bisa," pesannya.
Dari 19 negara yang akan dikunjungi oleh capt shaesta dan salah satunya Indonesia yang dipercaya untuk dihampiri dalam penerbangan solo nya mengelilingi dunia. Tentu itu menjadi kebanggaan tersendiri karena ada pilot perempuan muda mau memilih indonesia sebagai salah satu tujuan dalam penerbangan solonya.
"Untuk mensupport kegiatan Shaesta selama di Bali. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah mengkoordinasikan dukungan penuh dari PT AP.1, Airnav, Otband Bali, Pertamina, dan PT Sari Rahayu," kata Agoes Soebagio, Kepala Bagian Kerjasama dan Humas, saat memberikan keterangan kepada media di Denpasar (16/8).
"ICAO memberikan rekomendasi kepada anggota2 nya untuk membantu dan memfasilitasi misi ini.
Komitmen Indonesia untuk mendukung ICAO dengan harapan Shaesta membagikan pengalamannya soal perkembangan penerbangan sipil di Indonesia, lanjut Agoes
"pilot wanita sekarang adalah suatu keniscayaan. Tidak ada perbedaan antara perempuan dan laki-laki, semua mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pilot. Bahkan bagi mereka yang mempunyai latar belakang kurang baik pun bisa menjadi pilot. Capt Shaesta Waiz sudah membuktikan hal tersebut," ujar Agoes.
Saat ini, Shaesta Waiz merupakan pendiri program Dreams Soar dan menjadi duta dari ICAO untuk mengajak para remaja putri menjadi pilot.
Shaesta mulai melakukan penerbangan solo keliling dunia dengan pesawat bernomor registrasi N364ER pada 13 Mei 2017 dari Daytona Beach Florida, AS. Dia akan menempuh perjalanan sepanjang 25.000 nautical mille dengan melewati 5 benua sebelum kembali ke tempat pemberangkatannya.
Pemerintah Indonesia khususnya Kementerian Perhubungan akan mendukung program Dreams Soar dan mendukung Capt. Shaesta Waiz untuk menyelesaikan penerbangan solo mengelilingi dunia.(HUMAS)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.