EKSPANSI RUTE-RUTE PENERBANGAN BARU UNTUK TINGKATKAN KONEKTIVITAS DAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Beranda Berita EKSPANSI RUTE-RUTE PENERBANGAN BARU UNTUK TINGKATKAN KONEKTIVITAS DAN PEREKONOMIAN NASIONAL

EKSPANSI RUTE-RUTE PENERBANGAN BARU UNTUK TINGKATKAN KONEKTIVITAS DAN PEREKONOMIAN NASIONAL

Humas DJPU

Jumat, 06 Oktober 2017

JAKARTA - Dalam berbagai kesempatan Presiden Joko Widodo selalu menekankan ntuk meningkatkan konektivitas transportasi agar dapat memberikan kemudahan masyarakat berbagai lapisan, hal itu menjadi pijakan strategi Kementerian Perhubungan dalam pengembangan infrastruktur dan rute khususnya transportasi udara antar wilayah Indonesia  yang dapat menunjang aktifitas ekonomi dan pariwisata nasional, mengingat moda yg dipilih oleh wisman hampir 100% menggunakan transportasi udara..Atas dasar itulah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara  Kementerian Perhubungan  menganalisa dan memutuskan untuk membuka 60 rute penerbangan baru selama periode summer 2017. Periode summer tersebut dimulai dari 26 Maret 2017 hingga 28 Oktober 2017. Angka ini merupakan angka yang tinggi dibanding kurun waktu tahun sebelumnya.

Dari 60 rute baru tersebut, terdapat 49 rute penerbangan domestik dan 11 rute internasional. Untuk rute domestik, ada 9 maskapai penerbangan nasional yang beroperasional di  rute tersebut, yaitu Garuda Indonesia, Susi Air, Batik Air, NAM Air, Sriwijaya Air, Transnusa, Wings Air, Lion Air dan Travel Express.

Sedangkan 11 rute baru internasional diterbangi oleh 5 maskapai, yaitu Garuda Indonesia, Indonesia AirAsia, Indonesia AirAsia Extra, Batik Air dan Lion Air.

“Pembukaan rute-rute baru itu untuk memenuhi permintaan pasar terkait angkutan barang dan penumpang dimana untuk penumpang saja peningkatannya cukup menantang yaitu 9% pertahun rata2, yang kesemuanya memerlukan infrastruktur penerbangan maupun pengembangan rute yang penuh analisa tajam.agar tidak terjadi kesalahan prediksi . Dengan pembukaan rute-rute baru tersebut diharapkan perekonomian masyarakat  juga akan meningkat sehingga juga akan meningkatkan perekonomian nasional,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso.

Menurut Agus, rute-rute baru di periode summer tersebut akan dipertahankan hingga periode winter yang akan dimulai pada 29 Oktober 2017 hingga 25 Maret 2018. Pihaknya juga mempersilahkan maskapai penerbangan yang ingin membuka rute baru.  Selain itu, Agus juga mempersilahkan Pemerintah Daerah  yang didaerahnya terdapat bandara, guna menampung aspirasi masyarakat untuk mengajukan pembukaan rute penerbangan di daerah tersebut. Ditjen Perhubungan Udara akan membantu dari sisi perizinan sesuai ketentuan yang berlaku.

“Silahkan mengajukan, baik maskapai ataupun Pemerintah Daerah yang menginginkan adanya rute penerbangan baru,  Sebagai pembina penerbangan nasional, nanti kita akan melakukan evaluasi  sesuai aturan yang berlaku. Kita juga akan mempertemukan pihak maskapai dan pemerintah daerah serta stakeholder yang lain  sehingga dicapai kesepakatan untuk membuka rute ke daerah tersebut,” ujar Agus lagi.

Selain itu, Agus juga menyatakan Ditjen Perhubungan Udara akan tetap mengembangkan bandara yang sudah ada dan membangun bandara baru di daerah-daerah yang potensial. Bandara merupakan salah satu simpul yang penting untuk operasional penerbangan.

“Dengan adanya bandara baru yang representatif, diharapkan memacu maskapai penerbangan untuk membuka penerbangan di sana. Dengan demikian perekonomian daerah juga akan lebih terangkat,” lanjut Agus.

Di sisi lain, Agus juga meminta stakeholder di daerah untuk meningkatkan potensi perekonomian di daerahnya sehingga menjadi pasar penerbangan yang potensial. Jika pasar di suatu daerah besar, dapat dipastikan akan banyak maskapai penerbangan yang akan masuk beroperasi diďĺ daerah tersebut. (HUMAS)

Sistem Manajemen Pengaduan Kementerian Perhubungan (SIMADU)
Sistem Pelaporan Sukarela (Voluntary Reporting System) Kementerian Perhubungan (VRS)

Merupakan Sistem Database Keselamatan Penerbangan Nasional untuk mendukung Program Keselamatan Penerbangan Nasional / State Safety Programme (SSP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar Uphold
  • Belum ada agenda yang akan datang

Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.