Humas DJPU
Sabtu, 07 Oktober 2017
JAKARTA - Dengan diterbangkannya seluruh jemaah haji kloter ke-10 debarkasi Lombok menggunakan pesawat Garuda Indonesia GA 8207 pada Kamis, 5 Oktober 2017 lalu dari Madinah, maka berakhirlah seluruh gelombang pemulangan Jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi. Dan itu juga berarti juga berakhirnya seluruh proses penerbangan haji tahun 2017 ini yang terdiri dari fase keberangkatan dan fase pemulangan.
Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, selaku otoritas penerbangan Indonesia, Agus Santoso menyatakan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya pada para stakeholder penerbangan dan non penerbangan yang telah membantu pelaksanaan operasional penerbangan haji tahun 2017 ini sehingga terselenggara dengan sukses.
"Saya ucapkan terimakasih pada semua stakeholder yang terlibat atas semangat kerja bersama segala permasalahan dari kenaikan penumpang yang significant dapat teratasi dengan kerja bersama bahu membahu dan selamat khususnya pada maskapai Garuda dan Saudia Airlines yang telah berhasil menyelesaikan penerbangan haji tahun ini dengan sukses," ujar Agus.
Para stakeholder yang terlibat di antaranya pengelola bandara, pengelola navigasi penerbangan, groundhandling, Kementerian Agama dan para jamaah itu sendiri.
Agus menambahkan bahwa untuk menghantarkan jamaah haji tahun 2017 ini sebanyak 221.000 atau yang mengalami kenaikan sebesar 31% dibanding tahun seblumnya. Hal ini tentunya memerlukan tambahan jumlah armada pesawat terbang maupun kapasitas angkut yang akan berdampak secara teknis terhadap kekuatan runway maupun pengaturan ekstra terhadap navigasi udara yang alhamdulillah sampai saat ini berjalan lancar.
Salah satu tolok ukur kesuksesan tersebut, lanjut Agus, adalah meningkatnya tingkat ketepatan waktu operasional (on time performance/ OTP) dibanding tahun lalu.
Tingkat OTP rata - rata tahun ini maskapai Garuda Indonesia, 90,61 % dengan tingkat keterlambatan hanya 12 %. Sedangkan rata-rata OTP Saudi Arabia Airlines adalah 87,39% dengan tingkat keterlambatan 17 %.
"Dibanding tahun lalu dan sebelumnya, OTP Garuda meningkat. Tahun ini rata-rata OTP Garuda mencapai 90,61 %. Meningkat dari tahun lalu yang hanya 89,27 % dan juga jauh lebih tinggi dari target yang dicanangkan yaitu 85 %," lanjut Agus.
Menurut Agus, meningkatnya OTP ini tidak lepas dari kerja keras dan kerja cerdas dengan kerjasama yang baik dari para pemangku kepentingan. Mengingat pada awal fase pemberangkatan, terdapat beberapa kendala yang sempat mengganggu operasional penerbangan. Namun semua kendala itu bisa diatasi sehingga tidak sampai mengganggu proses penerbangan haji secara keseluruhan.
Agus mengharapkan kesuksesan penerbangan haji tahun ini juga akan berimbas pada operasional penerbangan nasional.
"Kesuksesan ini juga menjadi gambaran bagaimana operasional penerbangan di tanah air. Kerja keras, kerja cerdas dan kerjasama yang baik ini harus terus diimplementasikan untuk lebih meningkatkan kinerja penerbangan nasional," lanjut Agus lagi.
Sebagai otoritas penerbangan nasional, Agus menyatakan pihaknya akan menjaga trend positif penerbangan Indonesia ini sesuai aturan-aturan penerbangan nasional dan internasional. Dengan demikian penerbangan Indonesia akan semakin diakui oleh penerbangan Internasional sehingga bisa ikut menunjang perekonomian nasional.
Sampai tanggal 6 Oktober 2017 lalu sudah ada 503 kloter yang kembali ke tanah air. Total ada 204.875
jamaah haji yang diangkut. (HUMAS)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.