KUNJUNGAN TEKNIS PROYEK BANDARA BARU YOGYAKARTA, DIRJEN PHB UDARA MINTA PROSES PEMBANGUNAN SESUAI JADWAL
Humas DJPU
Jumat, 09 Maret 2018
(Yogyakarta, 09/ 03/ 2018) Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengadakan kunjungan teknis proyek Bandara Baru Yogyakarta pada Kamis, 8 Maret lalu untuk meninjau kelanjutan pembangunan bandara tersebut. Kunjungan ini berselang tiga bulan dari kunjungan teknis yang dilakukan terakhir kali yaitu pada bulan Desember tahun 2017 lalu. Pada kunjungan kali ini, Agus Santoso diterima oleh Direktur Teknik PT. Angkasa Pura I Lukman Laisa di lokasi proyek pembangunan.
Agus yang didampingi oleh beberapa pejabat AirNav Indonesia cabang Yogyakarta sempat berdiskusi dengan pimpinan kontraktor di lapangan dan melihat secara langsung proses pemadatan tanah di lokasi proyek. Selanjutnya diskusi dilakukan di kantor proyek pembangunan bandara tersebut.
“Dari kunjungan kali ini, saya mendapatkan laporan bahwa sudah ada kemajuan pembangunan dari tiga bulan yang lalu. Kalau kunjungan sebelumnya sudah selesai land clearing, saat ini sudah dilakukan pemadatan (compaction) tanah dasar baik di bagian tanah untuk runway dan taxiway di sisi udara juga untuk bangunan terminal dan lainnya di sisi darat,” ujar Agus.
Dari laporan yang diterima, saat ini proses pemadatan tersebut kemajuannya sudah mencapai 16 persen dan diharapkan pada 30 April proses pemadatan tanah sudah selesai semua. Setelah proses pemadatan selesai, bisa segera dilakukan proses pembangunan konstruksi.
“Saya minta pada pengelola proyek baik itu PT Angkasa Pura I maupun kontraktor untuk bekerja sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Jika masih ada kekurangan, saya minta didatangkan peralatan dan pekerja-pekerja yang lebih banyak sehingga tahap-tahap pekerjaannya bisa selesai sesuai jadwal,” lanjutnya.
Namun demikian, Agus juga mengingatkan agar proses pengerjaannya tetap mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan kerja. Dengan proses pekerjaan yang mengedepankan keselamatan dan keamanan, hasil kerjanya juga akan maksimal sehingga bandara yang dibangun nantinya bisa memenuhi aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan.
Agus juga menegasakan bahwa proses-proses lelang yang terkait dengan proyek pembangunan ini harus transparan dan dilakukan sesuai aturan yang berlaku. Selain itu untuk desain bandara juga harus dikalkulasi dengan cermat sehingga kendala-kendala teknis di lapangan bisa diatasi.
“Bidang penerbangan ini sangat sarat regulasi baik internasional maupun nasional. Jadi saya minta pengelola proyek harus bekerja sesuai dengan regulasi-regulasi yang sudah ditetapkan terutama terkait dengan bandar udara. Kami di Ditjen Perhubungan Udara sebagai regulator penerbangan akan selalu memberikan guidance (arahan) dan memeriksa apa-apa yang sudah dilakukan dilapangan sehingga berjalan sesuai aturan yang berlaku,” ujar Agus lagi.
Pembangunan Bandara Baru Yogyakarta sudah dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 27 Januari 2017 lalu dalam acara yang bertajuk “Babat Alas Nawung Kridha”. Presiden Joko Widodo menargetkan pembangunan tahap pertama bandara selesai dan dapat dioperasikan pada bulan April 2019. Bandara ini akan menggantikan Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang sudah padat penerbangannya. Dengan adanya bandara baru yang lebih besar, diharapkan bisa lebih mengembangkan perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta dan daerah sekitarnya, terutama dari sektor pariwisata nasional dan internasional. (HUMAS)