DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA TINJAU PEMBANGUNAN DI BANDARA ADI SOEMARMO UNTUK MEMASTIKAN KELANCARAN LAYANAN PENERBANGAN HAJI EMBARKASI SOLO
Humas DJPU
Minggu, 18 Maret 2018
(Solo, 18/03/2018) Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso, didampingi General Manager AirNav Indonesia cabang Bandara Adi Soemarmo, Ratna Mustikaningsih,dan Manajer teknik Angkasa Pura I hari Minggu (18/03)meninjau progres pembangunan infrastruktur di Bandara Adi Soemarmo Solo. Agus Santoso meninjau langsung pembangunan infrastruktur sisi udara dan darat seperti misalnya perluasan apron, perluasan terminal penumpang serta pembangunan stasiun kereta di kompleks bandara tersebut.
Tinjauan ini untuk meyakinkan proses pembangunan di bandara tersebut berlangsung lancar sesuai waktu selain itu juga tetap mengedepankan aspek keselamatan penerbangan selama proses pembangunan.
"Selain itu, pembangunan infrastruktur di Bandara Solo ini setelah selesai nantinya untuk lebih meningkatkan keselamatan, keamanan dan pelayanan penerbangan, terutama saat ada penerbangan haji yang akan tiba sebentar lagi. Mengingat bandara ini cukup padat penerbangannya saat dipakai penerbangan haji dan komersial secara bersamaan sehingga beberapa infrastruktur perlu dibangun dan dikembangkan lagi," ujar Agus.
Menurut Agus, frekuensi penerbangan haji Indonesia paling banyak berasal dari embarkasi Solo karena melayani jamaah dari Jawa Tengah dan Yogyakarta. Itulah sebabnya Bandara Adi Soemarmo perlu dikembangkan, untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jamaah ibadah haji dan umroh.
Untuk sisi udara, yang saat ini sedang dikerjakan adalah perluasan apron dari yang semula panjangnya 540 meter saat ini ditambah 215 meter sehingga menjadi 755 meter. Dengan penambahan tersebut, maka akan ada tambahan 5 parking stand lagi untuk pesawat narrow body jet seperti Boeing 737 series dan Airbus A320 series sehingga jumlahnya menjadi 15 parking stand. Tambahan 5 parking stand narrow body tersebut bisa dikonversi untuk 3 pesawat wide body seperti Boeing B777, B747 serta Airbus A330 yang biasa dipakai untuk penerbangan haji.
Dengan adanya apron yang lebih luas ini, diharapkan pada saat ada penerbangan haji dengan pesawat besar tidak mengganggu operasional penerbangan komersial di bandara ini.
Sedangkan untuk terminal penumpang saat ini sedang diperluas dari 13 ribu m2 menjadi 15 ribu m2.
Untuk multi moda, saat ini juga sedang dibangun stasiun kereta di kompleks bandara. Stasiun kereta bandara ini kemudian akan dihubungkan dengan stasiun kereta api Solo Balapan di kota Solo dengan rel sepanjang kurang lebih 13 km.
”Di bandara ini akan dibangun angkutan antarmoda kereta api dari bandara ke kota Solo. Kereta bandara ini untuk melengkapi moda transportasi yang sudah ada selama ini yaitu bus damri, taksi, kendaraan pribadi dan sekarang kereta bandara serta pintu tol yang jaraknya hanya sekitar 800 meter dari bandara. Dengan demikian diharapkan akan semakin memudahkan masyarakat dalam bepergian melalui bandara," lanjut Agus lagi
Agus berharap pembangunan-pembangunan di kompleks bandara tersebut bisa selesai tahun ini. Tahun selanjutnya nanti kita lanjutkan dengan perpanjangan runway dari 2.600 meter menjadi 3.000 meter sehingga operasional pesawat widebody seperti B777 akan bisa maksimal.
Saat ini Bandara Adi Sumarmo melayani hampir 3 juta penumpang per tahun dengan 66 pergerakan pesawat per hari. (HUMAS)