BANDARA TJILIK RIWUT AKAN JADI TITIK TUMBUH PEREKONOMIAN KALIMANTAN TENGAH
Humas DJPU
Kamis, 12 April 2018
(Palangkaraya, 12/ 04/ 2018) Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengikuti kegiatan kunjungan kerja (kunker) spesifik dari Komisi V DPR RI terkait peninjauan Infrastruktur di Provinsi Kalimantan Tengah pada Rabu (11/4). Infrastruktur yang dikunjungi termasuk di antaranya adalah terminal baru Bandar Udara Tjilik Riwut yang sedang dalam progres pembangunan sebagai pengganti terminal yang lama.
Turut serta mendampingi Dirjen Hubud dalam kunker spesifik ini adalah Kepala Kantor UPBU Tjilik Riwut Paryono; Kepala Kantor UPBU Iskandar Pangkalan Bun, Ambar Suyoko; Kepala UPBU H. Asan-Sampit, Zuber; Kepala Kantor OBU Wil VII, Agus Subagyo; dan Kepala Subdit Pengusahaan Bandar Udara Direktorat Bandar Udara, Agustono; serta GM Airnav Indonesia Cabang Palangkaraya, Buyung Prastiono.
Dalam kegiatan kunker kali ini, selain diikuti Dirjen Hubud, juga diikuti oleh beberapa mitra kerja Komisi V DPR RI lainnya yaitu perwakilan dari Ditjen Perhubungan Darat, Ditjen Perhubungan Laut, Kementerian PUPR dan yang lainnya.
Dirjen Hubud Agus Santoso dalam paparannya menyampaikan progres pembangunan infrastruktur penerbangan di Prov. Kalteng khususnya pembangunan terminal baru Bandara Tjilik Riwut. Agus Santoso memperkirakan Bandara Tjilik Riwut akan menjadi titik tumbuh perekonomian di Prov. Kalteng, mengingat pertumbuhan jumlah penumpang di Bandara ini yang mencapai 13,6% pertahun, lebih besar dibanding pertumbuhan di Asia Pasifik yang memiliki rata-rata kenaikan 9%.
"Untuk mengantisipasi hal tersebut, kami membangun terminal bandara baru ini yang mampu melayani pergerakan 2 juta penumpang per tahun. Saat ini Bandara Tjilik Riwut sudah melayani 1 juta penumpang per tahun. Dengan prosentase pertumbuhan jumlah penumpang sebesar itu, bandara ini akan bisa melayani lonjakan penumpang dalam beberapa tahun ke depan," ujarnya.
Agus Santoso juga menyampaikan bahwa pembangunan terminal baru sesuai dengan program Nawacita dari Presiden Joko Widodo terutama Cita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Serta Cita ketujuh yaitu mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomi domestik.
"Dengan demikian Bandar Udara Tjilik Riwut diharapkan nantinya dapat menampung pertumbuhan penumpang di Palangkaraya dan bisa menjadi pintu gerbang pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah dan sekitarnya," lanjut Agus.
Di sisi lain, Agus juga menyampaikan bahwa perkembangan Bandara Tjilik Riwut diharapkan dapat merangsang pihak BUMN dan Swasta untuk ikut mengelola dan mengembangkan Bandara ini sehingga dapat berkembang dan sekaligus menghemat penggunaan dana APBN. Dana APBN ini selanjutnya bisa dialihkan untuk keperluan lain, termasuk membangun infrastruktur di tempat lain yang membutuhkan.
"Sesuai PP 27 thn 2014 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara, pengelolaan Bandara Tjilik Riwut akan dikerjasamakan pengelolaannya dengan pihak BUMN dan Swasta yang berminat sehingga bandara bisa lebih berkembang. Saat ini salah satu BUMN Penerbangan yaitu PT Angkasa Pura II sudah berminat untuk ikut mengelola bandara ini. Diharapkan dengan dukungan dana dan manajerial dari AP II ini, pembangunan di Bandara Tjilik Riwut bisa cepat terselesaikan sesuai target dengan memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pelayanan penerbangannya," ujar Agus Santoso lagi.
Wakil Ketua Komisi V DPR RI selaku ketua rombongan kunker, Sigit Sosiantomo juga menyebutkan bahwa dalam membangun infrastruktur diharapkan tiap-tiap mitra Komisi V baik itu Pemerintah maupun BUMN dapat selalu bersinergi sehingga perencanaan dan pembangunan infrastruktur dapat terealisasi dengan baik. (HUMAS)