PENGGUNAAN BANDARA KERTAJATI - JAWA BARAT UNTUK EMBARKASI ANTARA HAJI AKAN KONSISTEN PERHATIKAN ASPEK KESELAMATAN PENERBANGAN
Humas DJPU
Rabu, 18 April 2018
(Kertajati, 18/ 04/ 2018) Pemerintah akan mulai menggunakan Bandara Kertajati yang terletak di Majalengka, Jawa Barat sebagai bandara untuk melayani kebutuhan penerbangan masyarakat luas terutama yang akan mudik lebaran 2018 serta untuk embarkasi haji antara pada tahun 2018 ini. Pengoperasian bandara untuk embarkasi haji antara tersebut akan diselaraskan dengan kemampuan teknis saat ini serta keselamatan penerbangan yang telah dipenuhi oleh bandara tersebut. Demikian diungkapkan Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso di sela-sela mendampingi Menteri Perhubungan dalam acara kunjungan Presiden Joko Widodo di Bandara Kertajati pada Selasa (17/ 04).
Menurut Agus, saat ini dengan panjang landasan pacu baru mencapai 2.600 meter dan lebar 60 meter maka dari sisi udara Bandara Kertajati siap untuk melayani operasional pesawat wide body sekelas Airbus A330 dan narrow body sekelas Boeing B737 -800/ 900 atau Airbus A320.
"Sebagai regulator penerbangan, kami telah melakukan kalibrasi dan verifikasi kelaikan bandara dari sisi udara sesuai dengan aspek-aspek penerbangan yang tertuang dalam aturan annex 14 Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) dan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (CASR) part 139 tentang Aerodromes," ujar Agus.
Dari proses kalibrasi dan verifikasi ini, Agus menyatakan bahwa hingga hari ini sisi udara bandara seperti landasan pacu, taxiway dan apron, GSE road dan pagar sudah selesai 100 persen dan siap digunakan. Sedangkan dari sisi darat seperti terminal penumpang sudah siap 96 persen. Tinggal menyelesaikan hal-hal finishing seperti landscape dan yang lainnya yang akan diselesaikan hingga tanggal 24 Mei nanti.
"Dengan demikian, pada saat mudik lebaran 2018, bandara ini sudah bisa dipakai untuk melayani masyarakat luas yang akan menggunakannya untuk bersilaturahmi dengan sanak keluarga. Lebih dari pada itu penerbangan haji yang diwacanakan pada bulan Agustus nanti, Bandara Kertajati akan siap digunakan sebagai embarkasi haji dengan menggunakan pesawat wide body A330. Pesawat ini mempunyai kemampuan jelajah terbang dari tanah air hingga ke tanah suci di Saudi Arabia," lanjut Agus.
Agus menyatakan terima kasih atas masukan berbagai pihak termasuk dari saudara Alvin Lee sebagai Anggota OMBUDSMAN Indonesia yang sangat menaruh perhatian terhadap penerbangan Indonesia pada umumnya dan penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati pada khususnya. Terutama terkait wacana menggunakan pesawat wide body tipe Boeing B777 untuk penerbangan haji. Menurut Agus masukan -masukan tersebut sangat diperlukan untuk kemajuan penerbangan nasional.
"Sejak setahun lebih kemarin capaian pemenuhan terhadap regulasi keselamatan penerbangan Indonesia telah diakui dunia dengan mendapatkan kategori I dari lembaga otoritas penerbangan Amerika yaitu FAA, yang mana selama hampir sepuluh tahun Indonesia berada pada kategori II. Lebih daripada itu, pada tahun ini penerbangan Indonesia juga mendapatkan pengakuan pemenuhan keselamatan dari Organisasi Penerbangan Sipil Dunia yaitu ICAO dengan perolehan angka di atas 80% yang berarti sangat jauh di atas rata-rata dunia yang hanya 61%, dimana selama hampir sepuluh tahun juga Indonesia nilainya selalu di bawah rata-rata dunia. Jadi apa kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah tentunya sangat memperhatikan dan mengutamakan keselamatan penerbangan," ujar Agus lagi.
Berkaitan dengan beredarnya khabar bahwa Bandar Udara Kertajati yang dimungkinkan bisa melayani penerbangan haji tahun 2018 dengan wide body jet aircraft sekelas Boeing 777, menurut Agus hal tersebut baru dalam taraf wacana.
Memperhatikan panjang landasan Bandar Udara Kertajati yang saat ini belum mencapai 3000 meter maka ada kemungkinan lain yaitu pelayanan penerbangan haji dengan menggunakan pesawat wide body type A330 seperti yang sudah diungkapkan di atas. Pesawat wide body jenis ini sudah terbukti bisa digunakan untuk penerbangan dari tanah air ke tanah suci di Saudi Arabia.
Beberapa bandar udara bahkan menggunakan pesawat yang lebih kecil (narrow body jet sekelas A320 maupun Boeing 737NG) untuk Embarkasi haji antara. Hal ini seperti yang digunakan di Bandar Udara Djalaludin Gorontalo, Bandar Udara Radin Inten II Bandar Lampung, Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya, Bandar Udara Fatmawati Bengkulu, dan Bandar Udara Sultan Thaha Jambi.
"Rencana pemberangkatan jamaah haji dari Bandar Udara Kertajati ini diupayakan Pemerintah untuk memberikan penghormatan kepada warga Kertajati, Majalengka dan sekitarnya yang telah berpartisipasi menyediakan lahan untuk pembangunan bandar udara ini," pungkas Agus.(HUMAS)