DIRJEN HUBUD DAMPINGI KOMISI V DPR KUNJUNGI TERMINAL BARU BANDARA AHMAD YANI SEMARANG UNTUK PASTIKAN BISA LAYANI PENUMPANG LEBARAN 2018

Beranda Berita DIRJEN HUBUD DAMPINGI KOMISI V DPR KUNJUNGI TERMINAL BARU BANDARA AHMAD YANI SEMARANG UNTUK PASTIKAN BISA LAYANI PENUMPANG LEBARAN 2018

DIRJEN HUBUD DAMPINGI KOMISI V DPR KUNJUNGI TERMINAL BARU BANDARA AHMAD YANI SEMARANG UNTUK PASTIKAN BISA LAYANI PENUMPANG LEBARAN 2018

Humas DJPU

Jumat, 27 April 2018

(Semarang, 27/ 04/ 2018) Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso  beserta jajarannya hari ini mendampingi rombongan Komisi V DPR RI dengan ketua rombongan Sigit Susiantomo untuk melakukan kunjungan kerja spesifik  di proyek pembangunan terminal baru Bandara Ahmad Yani Semarang. Kunjungan spesifik ini dilakukan untuk mengetahui progres pembangunan terminal baru tersebut beserta sistim pengaturan navigasi penerbangan yang dilakukan oleh AirNav Indonesia. 
 
Rombongan diterima oleh Direktur Teknik  PT. Angkasa Pura 1 Lukman Laisa serta Direktur Teknik, Safety dan Standart Keselamatan AirNav Yurlis Hasibuan.
 
Menurut Agus Santoso, pengembangan Bandara Ahmad Yani sangat diperlukan mengingat terminal yang ada saat itu sudah tidak mampu melayani jumlah penumpang yang ada. Selain itu, pengembangan terminal juga untuk mengantisipasi pertumbuhan jumlah penumpang.
 
"Kami melakukan kunjungan ini untuk memastikan progres pembangunan sesuai dengan target yaitu pada awal Juni sudah bisa dioperasionalkan. Sehingga nanti bisa melayani penumpang yang mudik atau balik lebaran tahun ini. Namun demikian, yang lebih penting adalah kami memastikan agar proses pembangunan dan hasilnya nanti sesuai dengan prinsip keselamatan, keamanan dan standar pelayanannya. Untuk itulah kami juga minta penjelasan dari AirNav terkait bagaimana pengaturan nanti kalau terminal jadi dan penerbangan bertambah," ujar Agus.
 
Setiap tahun rata-rata pertumbuhan penumpang di bandara ini sekitar 6 persen. Tahun 2016 ada 4.219.815 penumpangnya, sedangkan tahun 2017 berjumlah 4.429.076 penumpang. Sedangkan pertumbuhan kargo udara  naik dari 15.436 ton  menjadi 17.630 ton.
 
Jumlah penumpang sebesar itu sudah melampaui kapasitas terminal lama sekitar 3 juta penumpang. Sementara itu terminal baru akan mampu melayani 8 juta penumpang per tahun sehingga masih mampu melayani pertumbuhan penumpang dalam beberapa tahun ke depan.
 
"Semarang sebagai ibukota provinsi sudah seharusnya memiliki bandara yang bagus agar konektivitas transportasi penduduk Jawa Tengah ke berbagai tempat nasional maupun internasional semakin baik. Apalagi jumlah jamaah haji dan umroh dari Jawa Tengah juga sangat banyak. Jadi sudah semestinya pengembangan bandara ini segera dilakukan, sehingga bisa juga mengakomodir penerbangan haji dan umroh," lanjut Agus lagi.
 
Saat ini dari 4 paket pembangunan bandara, 2 paket sudah selesai 100 persen. Sementara itu pekerjaan Utama dalam paket 3 yaitu pembangunan terminal seluas ± 58.652 m2, bangunan Chiller dan bangunan power house sudah selesai 82,4 persen. Sedangkan paket 4 untuk bangunan penunjang seperti gedung parkir, gedung katering,  Apron Service, Gedung EMPU, Gedung Serbaguna, Gedung Cargo, Masjid dan lainnya baru selesai 16,6 persen.
 
Agus mengharapkan hambatan-hambatan yang ada saat ini bisa segera diselesaikan oleh pengelola bandara yaitu PT. AP 1 dengan cara mengintensifkan koordinasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan.
 
Salah satunya adalah tindak lanjut atas Studi Andal Lalu Lintas. Hal ini mengingat terdapat berbagai fasilitas umum seperti perumahan, restoran, tempat wisata, sekolah, gereja, ruko di jalan akses menuju bandara. Sehingga diperlukan pengaturan lalu lintas agar akses menuju Bandara baru tidak terhambat. 
 
Sebelumnya telah dilakukan studi Andal Lalin yang telah disetujui oleh Kementerian Perhubungan dan telah disosialisasikan pada 25 Oktober 2017. Hasil Studi Andal Lalin teraebut perlu segera ditindaklanjuti oleh instansi – instansi terkait untuk mendukung operasional bandara baru.  Untuk itu diperlukan koordinasi lebih intensif dengan Pemprov Jateng, Pemkot Semarang dan Kepolisian setempat. (HUMAS)

Kategori

Sistem Manajemen Pengaduan Kementerian Perhubungan (SIMADU)
Sistem Pelaporan Sukarela (Voluntary Reporting System) Kementerian Perhubungan (VRS)

Merupakan Sistem Database Keselamatan Penerbangan Nasional untuk mendukung Program Keselamatan Penerbangan Nasional / State Safety Programme (SSP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar Uphold
  • Belum ada agenda yang akan datang

Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.