MAKSIMALKAN POTENSI AERO DAN NON AERO BANDARA KERTAJATI DEMI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN JAWA BARAT
Humas DJPU
Minggu, 27 Mei 2018
Jakarta - Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengajak semua stakeholder penerbangan dan non penerbangan serta Pemerintah Daerah Jawa Barat untuk memaksimalkan operasional Bandara Kertajati sehingga potensi-potensi ekonomi yang ada bisa terwujud nyata. Dengan demikian taraf hidup masyarakat sekitar dan perekonomian Jawa Barat serta Nasional bisa meningkat.
“Di dunia Internasional, bidang penerbangan adalah salah satu trigger utama dalam pengembangan perekonomian suatu kawasan. Karena sifatnya yang multinasional, cepat, berteknologi tinggi dan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Begitupun dengan adanya Bandara Kertajati bisa menjadi pemicu bagi berkembangnya perekonomian kawasan sekitar dan meningkatkan taraf hidup masyarakatnya,” ujar Agus.
Untuk mencapai hal tersebut, Agus melanjutkan, operasional bandar udara harus dimaksimalkan, baik dari sisi aero dan non aero. Sisi aero misalnya dengan banyak membuka penerbangan baik domestik dan internasional sehingga terjadi konektivitas transportasi yang maksimal. Sedangkan sisi non aero di antaranya dengan membangun Aero City di sekitar bandara.
Di sekitar bandara bisa dibangun industri pendukung penerbangan seperti Maintenance Repair and Overhaul (MRO) pesawat, industri perakitan pesawat dan sebagainya. Juga industri-industri jasa lainnya seperti pergudangan, kesehatan dan lainnya.
“Untuk sisi aero, Bandara Kertajati memiliki potensi pengembangan rute baik nasional maupun internasional. Ada 18 rute nasional yang potensial yaitu ke Medan, Pekanbaru, Padang, Palembang, Bengkulu, Batam, Bandar Lampung, Denpasar, Lombok, Pontianak, Balikpapan, Banjarmasin, Surabaya, Makassar, Manado, Ambon, Ternate dan Jayapura. Sedangkan rute internasional bisa ke Jedah dan Madinah untuk haji dan umroh, Singapura, Kuala Lumpur dan Bangkok untuk pengembangan bisnis dan pariwisata. Dan jangan lupa, Jawa Barat juga punya beberapa sister province yang juga bisa disambungkan lewat udara,” lanjut Agus.
Untuk mengembangkan sisi Aero ini, Agus sebagai regulator penerbangan nasional akan memasukkan dan menyesuaikan Bandara Kertajati dalam tatanan kebandaranudaraan nasional agar bisa beroperasi dengan maksimal. Agus juga mendorong maskapai nasional dan internasional untuk membuka banyak penerbangan dari Bandara ini. Sedangkan pengelola bandara diharapkan mempercepat proses perpanjangan landasan pacu sehingga bisa melayani pesawat wide body secara full load untuk penerbangan internasional.
“Silahkan para maskapai nasional untuk mengajukan penambahan rute dari Bandara Kertajati ini, baik rute nasional dan internasional. Kami akan memproses dengan cepat sesuai aturan yang berlaku. Kami saat ini sudah mencapai taraf tinggi di tingkat internasional untuk keselamatan dan keamanan penerbangan sehingga akan memudahkan proses pembukaan rute maskapai nasional ke Internasional,” ujarnya lagi.
Sedangkan untuk mengembangkan sektor non aero, Agus mengajak para pelaku industri dan bisnis nasional dan internasional serta Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Majalengka untuk bekerjasama secara baik dan aktif.
Letak Bandara Kertajati sangat strategis untuk pembangunan sebuah MRO dan perakitan pesawat mengingat lahan yang tersedia masih sangat luas dan dekat dengan kantor pusat maskapai penerbangan nasional.
Di daerah ini juga potensial untuk dikembangkan area pergudangan untuk menunjang e-commerce yang saat ini sedang berkembang pesat di tingkat nasional maupun internasional. Dengan banyaknya industri yang berkembang di Jawa Barat dan dukungan multimoda transportasi yang sudah ada maupun yang sedang dibangun, seperti Pelabuhan Laut Patimban, jalan tol dan kereta api lintas Pulau Jawa dan tentu saja Bandara Kertajati layanan transportasi e-commerce tentu akan lebih baik dan cepat.
“Mari sama-sama kita kembangkan kawasan sekitar Bandara Kertajati untuk Aero City. Silahkan para pelaku industri dan Pemda Majalengka serta Pemprov Jawa Barat untuk mengembangkan berbagai industri yang diperlukan. Kami di Ditjen Perhubungan Udara akan membantu untuk selalu memastikan industri-industri tersebut tidak mengganggu keselamatan, keamanan dan tingkat pelayanan penerbangan. Dengan kerjasama yang baik, saya yakin perekonomian kawasan sekitar dan nasional serta taraf hidup masyarakat bisa meningkat pesat,” pungkas Agus. (HUMAS)