Humas DJPU
Selasa, 09 April 2019
Pagar Alam, (09/04/2014)Bandar Udara Atung Bungsu merupakan bandara yang berada di Desa Mingkik Kecamatan Dempo Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan. Saat ini pengelolaan bandara berada dibawah Pemerintah Kota Pagar Alam, yang rencananya akan diserahkan kepada Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Kepala Kantor Unit Penyelenggara Teknis Daerah Bandar Udara Atung Bungsu, Joko Purnomo menyampaikan bahwa saat ini sedang dilakukan pendataan terhadap aset-aset bandara, yang nantinya akan diserahkan kepada Ditjen Hubud untuk dikelola lebih baik lagi, termasuk sumber daya manusianya.
"Sekarang ini sedang dilakukan pendataan dan verifikasi oleh tim dari Ditjen Perhubungan Udara terhadap aset-aset bandara yang dimiliki," jelas Joko.
Lebih lanjut Joko menjelaskan bahwa keinginan penyerahan pengelolaan bandara sudah dari 3 tahun yang lalu tapi baru tahun ini terealisasi.
"Sebuah bandara tidak akan maju atau berkembang jika anggarannya terbatas, untuk menghemat anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) yang hampir 5 M terserap untuk operasional bandara aja, untuk itu kami ingin bandara bisa dikelola oleh Ditjen Hubud," ungkap Joko.
Saat ini data eksisting bandara memiliki luas terminal 400 m2 yang mampu menampung sekitar 200 orang penumpang perhari. Dilengkapi fasilitas sisi udara seperti Runway seluas 1.340 x 30 m mampu mengakomodir pergerakan pesawat jenis ATR 72. Apron dengan luas 80 x 70 m dan Taxiway seluas 186 x 15 m.
"Dengan fasilitas sisi udara yang sudah eksisting sekarang, rencananya akan dilakukan perpanjangan runway menjadi 1.800 m sehingga nantinya pesawat jenis 737 seri 500 bisa lepas landas di bandara ini," ujar Joko.
Joko menambahkan potensi penumpang di Bandar Udara Atung Bungsu cukup baik, dikarenakan Kota Pagar Alam memiliki banyak potensi wisata seperti air terjun, perkebunan, situs batu megalitikum dan wahana petualangan. Potensi perkebunan karet, teh, sawit, tambang batu bara, Pembangkit Listrik Tenaga Uap dan Panas dan juga potensi penumpang dari kabupaten lain serta adanya perusahaan asing di pagar alam.
"Kami berharap setelah proses pendataan aset selesai dan dilakukan serah terima, secepatnya bandara ini bisa dikelola Ditjen Hubud sehingga semakin banyak maskapai yang akan membuka rute dari dan ke Pagar Alam, yang akan membuka konektivitas masyarakat di 4 Kabupaten yaitu Lahat, Empat Lawang, Muara Enim, dan Bengkulu Selatan makin lancar dan pertumbuhan ekonomi masyarakat makin meningkat," harap Joko.
Saat ini maskapai yang beroperasi yaitu Wings Air yang melayani rute penerbangan Palembang - Pagar Alam PP setiap hari. Tahun 2015-2017 maskapai Aviastar pernah disubsidi dari bantuan Gubernur Sumsel untuk melayani rute penerbangan Halim Perdana Kusuma-Pagar Alam dengan frekuensi penerbangan 3x seminggu.
Ditempat terpisah, Dirjen Perhubungan Udara, Polana B Pramesti menyampaikan bahwa Direktorat Jenderal Perhubungan Udara siap mengelola Bandar Udara Atung Bungsu dengan baik.
"Ditjen Hubud menyambut baik keinginan Pemerintah kota untuk menyerahkan pengelolaan Bandar Udara Atung Bungsu kepada kami. Untuk itu kami sudah menurunkan tim untuk melakukan pendataan dan verifikasi terhadap aset-aset yang akan diserahkan," ujar Polana di Jakarta.
Polana juga menambahkan sebagai kota wisata di Sumatera Selatan, kehadiran Bandar Udara Atung Bungsu sangat berpotensi untuk meningkatkan kunjungan wisata ke daerah tersebut.
"Dengan dikelolanya nanti bandara ini oleh Ditjen Hubud, kami berharap bisa memberikan pelayanan transportasi udara yang lebih baik kepada masyarakat Pagar Alam dan sekitar sehingga konektifitas semakin lancar, " tutupnya.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.