Humas DJPU
Selasa, 23 Juli 2019
Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, menghadiri The Third Edition of Global Aviation Cooperation Symposium (GASC), sebagai Pembicara, di Phuket, Thailand. Hal ini dipandang sebagai upaya aktif Indonesia dalam kegiatan berskala internasional. Selain dapat menunjukan keunggulan Indonesia di bidang penerbangan, hal ini dapat dijadikan peluang untuk meningkatkan potensi kemajuan penerbangan Indonesia.
Kegiatan The Third Edition of Global Aviation Cooperation Symposium (GASC) dihadiri oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti; National Project Director, Brazil Secretariat of Civil Aviation, Fabiana Todesco; ICAO Airport Cargo Operations Expert, Simon Villeneuve; dan ICAO Regional Director of Eastern and Southern Office, Barry Kashambo. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari dengan kombinasi sesi pembicara, 6 panel diskusi, dan workshop di bidang penerbangan sipil.
Untuk diketahui, ICAO Global Aviation Coopertion Sysmposium (GASC) merupakan sebuah wadah bagi para professional penerbangan untuk bertukar pandangan dan mendiskusikan tantangan serta peluang di bidang penerbangan. Kegiatan ini juga merupakan ajang bertukar pengalaman antar para pemangku kepentingan di bidang penerbangan.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, selaku pembicara pada hari kedua Panel 3 dengan topik “How Experts Support Capacity Building” menyampaikan presentasi dengan tema “Outcomes Achieved through Cooperation between Indonesia and ICAO on Capacity Building (Sharing Experience)”, yang menyampaikan tentang peran, capaian dan harapan Indonesia terhadap peningkatan safety dan security serta peningkatan jaringan kerjasama dan bantuan teknis kepada Negara-negara anggota ICAO di bidang penerbangan sipil
“Indonesia saat ini berupaya untuk memberikan kemampuan terbaiknya di bidang penerbangan, dengan memiliki visi utama 3S+1C yaitu Safety, Security, Service dan Complience. Indonesia dengan senang hati berpartisipasi dalam setiap Program ICAO untuk mempromosikan pengembangan kapasitas setiap Negara Anggota ICAO sebagai dukungan inisiatif “No Country Left Behind,” jelas Polana pada paparan nya.
Secara keseluruhan, kegiatan ini memiliki tujuan untuk :
1. Menjembatani Kesenjangan Kepatuhan terhadap ICAO SARP;
2. Menentukan solusi unik untuk mengembangkan kapasitas melalui kerjasama teknis dan proyek bantuan;
3. Mempromosikan peran Program Kerjasama Teknis ICAO dalam membantu Negara dalam mencapai tujuannya; dan
4. Memperkuat hubungan kelembagaan dan lintas industri.
Tahun ini, The Third Edition of the Global Aviation Cooperation Symposium (GACS) oleh Technical Cooperation Bureau (TBC) dari International Civil Aviation Organization (ICAO), bekerjasama dengan Civil Aviation Authority Thailand (CAAT) dan Kantor ICAO regional Bangkok, mengangkat tema “ICAO: Bridging the SARPs Compliance Gap with Quality and Efficiency” (“ICAO: Menjembatani Kesenjangan Kepatuhan SARP dengan Kualitas dan Efisiensi”).
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.