BAHAS ISU STRATEGIS DI BIDANG PENERBANGAN SIPIL, DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA MENJADI MODERATOR DAN PANELIS DALAM PERTEMUAN KONFEREN

Beranda Berita BAHAS ISU STRATEGIS DI BIDANG PENERBANGAN SIPIL, DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA MENJADI MODERATOR DAN PANELIS DALAM PERTEMUAN KONFEREN

BAHAS ISU STRATEGIS DI BIDANG PENERBANGAN SIPIL, DIRJEN PERHUBUNGAN UDARA MENJADI MODERATOR DAN PANELIS DALAM PERTEMUAN KONFEREN

Humas DJPU

Selasa, 20 Agustus 2019

Jakarta – Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, menghadiri The 56th Conference of Directors General of Civil Aviation (DGCA) Asia Pacific Region yang diselenggarakan oleh International Civil Aviation Organization (ICAO) Asia Pacific Regional Office. Konferensi ini berlangsung pada 19-23 Agustus 2019 di Kathmandu, Nepal dan merupakan pertemuan tahunan para Direktur Jenderal Perhubungan Udara di kawasan Asia Pasifik.
 
Konferensi DGCA merupakan agenda penting yang akan menentukan arah kebijakan terkait isu-isu strategis di bidang penerbangan sipil yang meliputi aspek keselamatan, keamanan, regulasi, efisiensi, pelayanan maupun capacity building serta sebagai media pertukaran informasi maupun best practices perihal perkembangan teknis dan operasional penerbangan sipil baik dari perwakilan regulator maupun stakeholder dari negara-negara Asia Pasifik. Pada Konferensi DGCA ke-56 yang berlangsung di Nepal mengangkat tema “Harmonizing Efforts to Meet the Capacity Contrainst”
 
Menurut Polana, latar belakang diangkatnya tema “Harmonizing Efforts to Meet the Capacity Contrainst” adalah untuk membahas terkait adanya sejumlah kendala yang dihadapi oleh regulator dan operator penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik sebagai dampak adanya pertumbuhan lalu lintas penerbangan yang sangat pesat di kawasan tersebut. Kendala-kendala tersebut meliputi aspek keselamatan, keamanan, pelayanan dan sejumlah kendala terkait lainnya yang memerlukan adanya upaya kerjasama dan harmonisasi di antara negara-negara anggota ICAO.
 
“Diperlukan adanya upaya kerjasama dan hamonisasi di antara negara-negara anggota ICAO selaku regulator penerbangan dan organisasi penerbangan sipil untuk mewujudkan kemajuan penerbangan sipil yang selamat, aman, ekonomis dan berkeseinambungan di kawasan Asia Pasifik,” jelas Polana di sela-sela pertemuan.
 
Dalam konferensi tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan udara, Polana B Pramesti bertindak sebagai moderator pada agenda pembahasan dengan tema utama “Harmonisasi Langkah-langkah Penanggulangan Kendala Kapasitas di Kawasan Asia Pasifik” dan sebagai panelis pada diskusi high level discussion panel dimana agenda item ini diselenggarakan melalui kolaborasi ICAO dan FAA ,
 
Dalam konferensi ini Indonesia merupakan satu-satunya negara dari 39 negara anggota ICAO yang didaulat sebagai perwakilan regulator penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik. ICAO telah mengidentifikasi bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan kontribusi yang signifikan terhadap tingginya pertumbuhan penerbangan sipil di kawasan Asia Pasifik
 
Polana dipilih sebagai moderator dan panelis oleh ICAO dan FAA , dikarenkan pengalaman dan kompetensinya pada posisi senior manajemen di bidang navigasi penerbangan dan manajemen bandar udara, dan diharapkan agar dapat menyampaikan penjelasan mengenai permasalahan di bidang penerbangan sipil yang dihadapi Indonesia , terutama terkait dengan kapasitas dan langkah langkah yang diambil Indonesia untuk mengatasi permasalahan tersebut.
 
Selain Polana, panelis lain yang mengisi kegiatan yaitu Angela Gittens, Director General, Airports Council International (ACI) World, Conrad Clifford, Regional Vice President Asia Pacific, International Air Transport Association (IATA), Mitch Fox, International Coordinating Council of Aerospace Industries Associations (ICCAIA), Kevin Shum, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Singapura dipilih dengan justifikasi sebagai CEO Committee pada Asia Pacific Civil Air Navigation Services Organization (CANSO).

Kategori

Sistem Manajemen Pengaduan Kementerian Perhubungan (SIMADU)
Sistem Pelaporan Sukarela (Voluntary Reporting System) Kementerian Perhubungan (VRS)

Merupakan Sistem Database Keselamatan Penerbangan Nasional untuk mendukung Program Keselamatan Penerbangan Nasional / State Safety Programme (SSP) Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.

Gambar Uphold
  • Belum ada agenda yang akan datang

Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.