Humas DJPU
Jumat, 01 Maret 2024
Bali (1/3/2024) - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan menggelar Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Strategis Ditjen Hubud Tahun 2025-2029 pada Kamis (29/2) kemarin di Bali.
“Beberapa isu strategis seperti kapasitas bandara dan rute jaringan penerbangan, serta proyeksi jumlah penumpang, menjadi bahasan utama dalam penyusunan rencana strategis lima tahun ke depan,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Cecep Kurniawan dalam sambutannya di Bali.
Selain itu, isu lain yang di bahas adalah program Jembatan Udara dan Angkutan Udara Perintis untuk meningkatkan konektivitas dalam mendukung pertumbuhan ekonomi, khususnya di wilayah Terdepan, Terluar, Tertinggal, dan Perbatasan (3TP).
Sedangkan untuk pembangunan dan pengembangan wilayah, skema pembiayaan non Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) seperti Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) juga menjadi perhatian dalam hal dukungan infrastruktur dalam menghadapi daya saing regional dan global.
“Lima tahun ke depan, tantangan besar dunia penerbangan adalah kemajuan teknologi dan inovasi seperti pesawat udara tanpa awak (drone), Artificial Intelligence and Robotics, cyber security, perubahan lingkungan (climate change), Kota Bandara (airport city), dan revolusi low cost carrier,” tutur Sesditjen Hubud.
Sebagaimana diketahui, pada tahun 2020-2024 terdapat empat Bandara Baru yang selesai dibangun dan beroperasi yaitu Bandara Mentawai, Bandara Douw Aturure Nabire, Bandara Fakfak, Bandara Ewer.
Sedangkan enam bandara yaitu Bandara Banggai Laut, Bandara Pahuwato, Bandara Bolmong, Bandara Sobaham, Bandara Singkawang, Bandara Mandailing Natal ditargetkan selesai dibangun dan beroperasi pada tahun 2024 ini. Selain itu bandara yang merupakan Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yaitu Bandara Dhoho Kediri telah selesai dibangun dan siap dioperasikan.
Untuk angkutan udara perkembangan pergerakan pesawat domestik (jumlah pergerakan pesawat dibandingkan dengan tahun 2019 untuk periode yang sama) sebesar 71%. Sedangkan recovery rate penumpang domestik sebesar 83%. Sedangkan untuk kargo domestik, recovery rate sebesar 79%.
“Melalui FGD ini regulator, stakeholder penerbangan dan akademisi berkumpul untuk memberikan ide pemikiran, saran dan masukan untuk mengembangkan rencana strategis. Kami meyakini bahwa dengan kolaborasi yang terus-menerus dan komitmen bersama, kita akan mampu mewujudkan cita-cita mendorong pertumbuhan dan kemajuan sektor penerbangan lima tahun ke depan,” ungkap Sesditjen Hubud. (CN/NF/MK)
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Jalan Medan Merdeka Barat No 8, Gambir, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10110, Indonesia
Copyright © 2024 Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. All Rights Reserved.